TANJUNG SELOR, cakra.news – Postingan di akun Facebook milik Deddy Yevri Sitorus tentang “PhD” beberapa waktu lalu menuai kontroversi dari sekelompok orang yang tidak sependapat dengannya, Rabu (27/10/2021).
Seperti diketahui pada Senin 25 Oktober lalu, anggota DPR RI Dapil Kaltara dilaporkan ke Direktorat Reserse Polda Kalimantan Utara mengenai pencemaran nama baik.
Atas laporan ini, Deddy menganggap ada sebuah kepentingan politik untuk membunuh karakternya dengan cara memojokkan.
Baginya hal tersebut merupakan ulah petualang politik yang ingin mencari kesempatan terhadapnya dengan menggunakan sesuatu yang tidak pantas untuk dipersoalkan.
Deddy menegaskan bahwa dirinya akan menghadapi proses hukum yang ada.
“Ada sekelompok orang yang bergerak melihat ini sebagai kesempatan untuk dipolitisasi untuk melakukan pembunuhan karakter terhadap Saya, untuk memojokkan Saya, sehingga membuat interprestasi semaunya. Jadi ini memang sebuah upaya politisasi supaya memojokkan. Mungkin mereka terinspirasi kasus Ahok, memelintir sesukanya, lalu bisa menjatuhkan orang. Yang Saya kira itu merupakan pemikiran yang sangat dangkal dan pasti akan Saya hadapi. Saya akan lihat sejauh mana mereka. Jadi ini memang ulah petualang politik yang ingin mencari kesempatan, menggunakan sesuatu yang tidak pantas dipersoalkan,” ujar Deddy pada cakra.news di Hotel Luminor Tanjung Selor.
Baginya, pelaporan yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut bukan suatu masalah besar. Ia pun pastikan akan menghadapi proses hukum yang ada, tanpa memperdulikan dalang di balik pelaporan tersebut.
“Ya kalau menurut Saya, suatu yang sah-sah saja. Mau melapor ke polisi, ke orang tuanya, mau melapor ke siapapun terserah dia. Saya gak ada urusan dengan itu. Biarkan nanti itu proses hukum yang bekerja, karena ini ‘kan negara hukum dan berdemokrasi. Sepanjang masih di koridor hukum, Saya hormati. Bahkan kalau ada aktor, dalang di belakangnya Saya siap hadapi,” tegas Deddy.*
Pewarta : Eni Sakadah
Discussion about this post