TANJUNG SELOR, cakra.news – Setiap hujan mengguyur, wilayah transmigrasi di daerah Sepunggur yang letaknya hanya beberapa kilometer dari ibukota Kaltara, Tanjung Selor, sepertinya langsung terisolir.
Pasalnya, satu-satunya akses jalan sebagai pintu keluar masuk daerah ini tak lagi layak dilalui, tampak seperti kubangan kerbau, Selasa (1/3/2022).
Marwoto (38), transmigran asal pulau Jawa yang ditempatkan di daerah Sepunggur beberapa tahun lalu, mengaku sangat kesulitan menembus akses jalan, menjual hasil tanaman sayuran ke Tanjung Selor.
“Kalau abis hujan, bukan main perjuangan motor untuk bisa lewat jalan itu. Jalanan seperti sawah yang habis dibajak gitu,” ungkapnya.
Nekat menembus jalan untuk menjual sayurannya ke Tanjung Selor, Marwoto mengaku telah terbanting empat kali dari sepeda motornya.
“Sudah empat kali terbanting ini, sayuran jadi remek, motor juga untung masih bisa hidup lagi,” keluhnya.
Marwoto berharap uluran perhatian dari pemerintah agar akses jalan ke sepunggur bisa dilewati.
“Tak perlu bagus-bagus lah, yang penting kami masih bisa lewat tanpa harus menderita seperti ini,” harapnya.
Hal senada diungkap Sumiati (56), pemilik warung di daerah Selimau.
Dia mengaku kasihan dengan warga Sepunggur yang sangat sulit mengakses jalannya.
“Kasihan mereka kalau habis hujan, gak mungkin bisa keluar lagi. Mesti menunggu jalan agak kering bsaru bisa lewat, itupun lumayan berat karena jalan memang sudah lama rusak,” terangnya.
Sumiati juga khawatir dengan putrinya yang Senin (28/2) kemarin berkunjung ke kerabatnya di Sepunggur, hingga kini belum bisa keluar karena turun hujan yang membuat akses jalan mustahil dilewati.
“Putri Saya di Sepunggur sudah dua hari belum bisa keluar. Tunggu panas, jalan agak kering baru Dia bisa keluar,” katanya.
Saat Pilakda lalu, kata Sumiati, jalan sempat diperbaiki dengan alat berat sehingga lumayan bisa dilalui warga Sepunggur.
“Saat menjelang Pilkada saja jalan diperbaiki. Cuma diratakan saja, masih tetap jalan tanah, jadi setelah hujan beberapa kali jalan kembali hancur lebur,” ungkapnya.
Akses jalan di Sepunggur dikabarkan masih belum bisa diperbaiki pihak pemerintah daerah karena masih merupakan aset jalan pihak kementerian dan belum diserahkan ke daerah.
Hal ini, masih belum terkonfirmasi ke pihak pemerintah daerah.**
Pewarta : ramses Lubis
Discussion about this post