CAKRANEWS – Awal November 2009 menjadi momen yang tak terlupakan Sulaiman dalam episode kedua perjalanan karir militernya. Mengapa? Karena hari itu merupakan momen pertama kali dirinya menginjakkan kaki di Borneo atau pulau Kalimantan.
Ketika itu Sulaiman dipercaya memimpin satuan teritorial sebagai Komandan Kodim (Dandim) 1013/Muara Teweh di kabupatan Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng). Tak berapa lama, pada 28 Maret 2011 digeser tugas ke Kodam VI/Mulawarman di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai Wakil Asisten Intelijen (Asintel).
Barkarir di provinsi terluas kedua di Indonesia itu, Sulaiman sering mendapat penugasan menyisir ke wilayah pelosok utara seperti kabupaten Tarakan, Bulungan, Tana Tidung, termasuk Malinau dan Nunukan yang daerahnya berbatasan langsung dengan wilayah Sabah, Malaysia dalam rangka pengawasan tugas operasi pengamanan perbatasan.
Kemudian pada 27 Agustus 2013 Sulaiman ditarik ke markas Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Awalnya sebagai Komandan Satuan Lapangan (Dansatlap) III Satintel dan setahun kemudian menjadi Asisten Operasi Satintel, dan sebagai Paban Utama A-5 Dit.A pada 25 April 2016. Setelah dari BAIS TNI, Sulaiman kemudian menjadi dosen utama pada Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 13 Juni 2017.
Memasuki tahun 2018 tepatnya pada tanggal 23 Agustus, menjadi titik awal Sulaiman menapaki karir di Badan Intelijen Negara (BIN). Mula sebagai agen madya pada Dir.23 wilayah Sumatera dan Kalimantan (Sumakal), lalu berpindah tugas sebagai agen madya pada BIN daerah (BINDA) Kalimantan Timur (Kaltim) sejak 11 Januari 2019.
Ketika terjadi “pemekaran” wilayah utara Kaltim menjadi provinsi tersendiri bernama Kalimantan Utara (Kaltara), Sulaiman yang kemudian dipercaya sebagai Kepala Bagian Operasional (Kabagdukops) BIN daerah (BINDA) Kaltara dari Juli 2019 hingga Agustus 2010.
Berbekal pengalaman ketika sebagai Wa Asintel KodamVI/Mulawarman, penugasan ke Kaltara tidak asing lagi baginya. Apalagi sebelumnya Sulaiman sudah mengenal teritorial maupun kerap berinteraksi dengan sejumlah kalangan tokoh adat, agama dan tokoh masyarakat di wilayah “Benuanta” (julukan lain untuk Kaltara).
Pada 31 Agustus 2020 melalui surat perintah (Sprint-455/VII/2020) oleh pimpinan TNI, Sulaiman diberi kepercayaan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BIN Daerah (Binda) Kalimantan Utara sampai akhirnya ditunjuk resmi sebagai pejabat definitif Kabinda Kaltara sejak 23 Oktober 2020 hingga Juli 2022 yang juga ditandai “pecah bintang” dirinya dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).
Discussion about this post