TANJUNG SELOR, cakra.news – Usai peresmian Denpom VI/3 Bulungan Pomdan VI/Mulawarman TNI Angkatan Darat di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Senin (18/10/2021), Mayor Jenderal TNI Heri Wiranto, MM,Tr(Han) selaku Pangdam VI Mulawarman mengatakan bahwa jajaran TNI beserta Kepolisian akan segera melakukan persiapan kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang akan datang ke Kalimantan Utara pada Selasa (19/10/2021).
“Kebetulan kita juga kegiatannya dalam rangka persiapan kunjungan bapak RI 1. Sejauh ini persiapan sebagaimana tentunya pengamanan VIP di bawah komando langsung Kodam VI/Mulawarman dan seluruh jajaran, termasuk Polda Kalimantan Utara sudah disiapkan. Mudah-mudahan kegiatan bapak presiden nanti berjalan dengan lancar,” ujar Heri kepada awak media.
Ia juga menjelaskan mengenai keamanan perbatasan wilayah Indonesia. Wilayah perbatasan menurutnya, selalu menjadi perhatian khusus terutama bagi TNI Angkatan Darat, mengingat wilayah perbatasan tersebut merupakan wilayah kedaulatan Republik Indonesia yang harus dijaga. Untuk saat ini Satuan Petugas penjaga patok wilayah perbatasan yang ditugaskan ialah Batalyon Armed/18 Komposit Berau.
“Perbatasan selalu menjadi perhatian khusus bagi kita, karena itu wilayah kedaulatan kita. Kita semuanya selalu hadir di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan negara. Patok-patok secara umum tetap aman dan seluruhnya masih dijaga Satgas Pengamanan Perbatasan. Yang sekarang bertugas Batalyon Armed/18 Komposit dari Berau, mereka bertugas di wilayah perbatasan,” jelas Heri.
Mengenai patok wilayah perbatasan Indonesia yang berada di Kaltara, ia menambahkan, bahwa pihaknya selaku TNI AD selalu melakukan patroli demi menjaga keamanan wilayah perbatasan negeri ini. Sampai saat ini pun ia masih menerima laporan bahwa patok masih terjaga dengan baik.
“Sejauh ini belum ada laporan kepada saya. Nanti saya cek. Tetapi dari laporan tidak ada masalah, kalaupun patok hilang, patok ini kan sebagai tanda. Tetapi koordinat tetap tidak akan mungkin bisa bergeser dan itu selalu kita patroli, kita jaga agar tetap terjaga dengan baik,” sambung Heri.
Begitupun mengenai jalan tikus, ia mengakui bahwa permasalahan tersebut perlu adanya antisipasi guna peningkatan keamanan perbatasan wilayah Indonesia khususnya Kalimantan Utara. Terutama dalam hal ini mencegah Warga Negara Asing agar tidak masuk ke wilayah Indonesia yang dihawatirkan membawa Covid-19 varian baru.
Oleh sebab itu, jelas Heri, pihak Pemerintah Kaltara akan memusatkan satu pintu untuk pelabuhan besar keluar-masuk Kaltara yang nantinya terletak di Kabupaten Nunukan.
“Ya itu memang permasalahan yang perlu kita antisipasi, jalan-jalan tikus. Yang menonjol sekarang adalah bagaimana kita menjaga agar orang asing tidak masuk di wilayah seberang, yang nantinya mungkin membawa Covid-19 varian baru. Oleh karenanya kita selalu perketat dan pintunya nanti hanya satu di Nunukan. Di pelabuhan Nunukan menjadi pintu utama untuk semua wilayah masuk ke Kalimantan Utara,” pungkas Heri.*
Pewarta : Eni Sakadah
Discussion about this post