TARAKAN, cakra.news – Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kota Tarakan, Eko Puguh Santoso, A.KS., M.Si menuturkan, sepanjang tahun 2021, sampai dengan Selasa (14/12/2021), jumlah kebakaran mencapai 44 kejadian.
Menurutnya, ada trend peningkatan kasus kebakaran dari tahun kemaren. Namun, Ia belum tahu pasti besaran persentase kenainkannya karena harus merekap di akhir tahun.
Dari total 44 kasus kebakaran, 22 diantarannya merupakan kejadian kebakaran pada gedung/permukiman, 6 kejadian lainnya kebakaran hutan dan lahan, dan sisanya merupakan jenis kebakaran lainnya seperti mobil, speedboat dan lainnya.
“Sehingga, total secara keseluruhan ada 44 kasus kebakaran di Kota Tarakan,” ucapnya kepada cakra.news.
Dilanjutkan Eko, penyebab kebakaran disebabkan berbagai macam alasan. Mayoritas masyarakat menyebut karena konsleting listrik.
Namun, kata Dia, ada faktor penyebab paling mendasar mengapa konsleting listrik dapat terjadi, faktor ini ialah kelalaian masyarakat.
Dari hasil pengamatan kami, kata Eko, di lapangan banyak oknum masyarakat yang melakukan tindakan tidak terpuji, tindakan melawan hukum.
Mereka membypass MCB untuk mendapatkan daya lebih.
“Semisal ini, Mas, daya yang diberikan PLN itu 4 ampere, karena mereka pengen dapat lebih, akhirnya mereka membypass MCB, dalam artian ini mereka mengakalinya.
Celakanya adalah hal itu dilakukan oleh orang-orang yang belum berpengalaman.
Terakhir, Eko melihat banyaknya kejadian kebakaran sebagai atensi atau peringatan, bahwa ancaman kebakaran bisa terjadi kapanpun dan dimanapun. Dan sangat sulit memprediksinya.
Oleh karena itu, Ia menyampaikan tentang pentingnya mitigasi pencegahan. Sebab katanya, pencegahan atau preventif merupakan solusi paling efektif mencegah kebakaran.**
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post