TANJUNG SELOR, cakra.news – Jalan Trans Kaltara tepatnya dari Tanjung Palas menuju Gunung Seriang, kondisinya berlubang dan terdapat banyak sebaran kerikil.
Kondisi jalan menjadi berbahaya karena keberadaan lubang dan sebaran kerikil tersebut di posisi jalan menikung dan turunan, sehingga sangat mengancam keselamatan terutama pengendara roda dua yang melintas, Sabtu (5/2/2022).
Mohan (40), warga yang bermukim tak jauh dari jalan berbahaya tersebut, mengaku sudah bosan melihat jalan berlubang, lengkap dengan hamparan kerikil yang terkesan sudah lama dibiarkan itu.
Menurutnya, kondisi jalan tersebut sangat berbahaya terutama pengendara roda dua yang belum biasa melintas di daerah tersebut.
“Jalan berlubang dan hamparan kerikil itu tidak seberapa luas. Sebenarnya tidak memerlukan anggaran yang besar untuk memperbaikinya. Hanya persoalan kemauan saja dari dinas terkait,” ucapnya.
Mohan juga mengaku beberapa kali melihat kecelakaan tunggal akibat kondisi jalan berbahaya ini.
Rata-rata pengendara roda dua yang mungkin baru pertama kali melintasi jalur ini, jadi tidak tahu kondisi jalan berbahaya yang posisinya tepat di tikungan tersebut.
“Kalau dipikir-pikir para pejabat kita juga lewat di sini juga. Tapi entah kenapa gak ada perhatian dari mereka. Apakah rusaknya harus bertambah parah dulu baru ada perbaikan,” ujar Mohan kesal.
Sementara Matius (52), yang saban hari juga melintasi jalan ini menuturkan, munculnya kerusakan di jalan Trans Kaltara tersebut berawal dari dimulainya kegiatan untuk Kota Baru Mandiri (KBM).
Menurutnya, kegiatan pengerukan dan land clearing lahan untuk Kota Baru Mandiri (KBM) yang posisinya di bagian atas dari ruas jalan tersebut, bisa jadi penyebab kerusakan jalan.
Ketika di areal KBM diguyur hujan, lanjut Dia, banyak material tanah dan kerikil turut hanyut terbawa limpasan air dan menutup saluran drainase.
Akibatnya aliran air hujan terhambat dan menggenangi jalan, sehingga lambat laun jalan pun rusak.
“Hendaknya dinas terkait melakukan perbaikan menyeluruh, termasuk aspek saluran airnya agar tidak menggenangi jalan ketika turun hujan,” tutupnya.**
Pewarta : Ramses Lubis
Discussion about this post