TARAKAN, cakra.news – Pemerintah Kota Tarakan tampaknya mengingkari janji manisnya terkait obyek wisata Pantai Amal.
Pasalnya, Pemerintah Kota pernah berjanji pembangunan tersebut diperuntukkan bagi warga Amal untuk memulai usahanya.
Salah satu upaya renovasi dilakukan dengan melakukan pembangunan tembok di sekitar pantai. Namun sayangnya, pembangunan tersebut justru merugikan warga.
“Pembangunan tembok merugikan kami, toko jadi sepi karena akses ditutup sehingga tidak ada lagi pengunjung yang datang,” ungkap Satriyani (41) warga Amal saat ditemui cakra.news di rumahnya, Jumat (05/11/2021).
Satriyani menuturkan pembangunan tembok dilakukan secara diam-diam ketika mereka tidak ada di rumah. Tidak ada ganti rugi, kami dibiarkan begitu saja. Parahnya lagi, tanah kami diambil 4 meter akibat pembangunan tersebut.
“Kalau mau bongkar itu harus ada persetujuan jangan asal bongkar, kami sudah membangun rumah kami dari awal saat masih dipenuhi hutan belantara. Pemerintah ini enak saja langsung bongkar-bongkar,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan kalaupun harus dilakukan pembangunan pagar, harusnya disediakan fasilitas berjualan gratis, jangan apa-apa disuruh bayar lagi.**
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post